Senin, 13 Juni 2011

Lada, rasa pedasnya menyembuhkan

Lada (Piper nigrum L) atau pepper, sering disebut juga dengan merica. Kita pasti sudah akrab dengan tanaman yang berkarakter memanjat ini. Secara ekonomis lada telah menghasilkan banyak uang bagi petani yang menanamnya. Bagi ibu rumah tangga, lada seringkali dipakai sebagai bumbu penyedap yang memiliki rasa pedas, karena mempunyai kandungan senyawa alkolid piperin. Di sisi lain bagi kesehatan, lada mempunyai manfaat dapat melonggarkan saluran pernapasan dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala. Itulah sebabnya, masakan yang berbumbu pedas yang disebabkan oleh lada seperti sup, saus steak dan sebagainya, sangat bagus dan cocok untuk penderita influenza, kepala pusing, perut kembung dan mual akibat masuk angin.
Lada merupakan tanaman herba tahunan, ciri khasnya adalah hidup dengan cara merambat memiliki batang bulat, beruas, bercabang dan mempunyai akar pelekat. Selain itu lada memiliki daun yang berwarna hijau kotor berjenis tunggal dan memiliki bentuk bulat telur, pangkal bentuk jantung hati, berujung runcing, dan mempunyai ukuran panjang 5-8 cm serta lebar 2-5 cm. Komposisi yang terdapat di dalam biji lada terdiri atas minyak atsiri, pinena, kariofilena, limonena, filandrena, alkaloid piperina, kavisina, piperitina, piperidina, zat pahit, dan minyak lemak.
Tanaman lada untuk tumbuh baik membutuhkan iklim sebagai berikut: 1. tinggi tempat sekitar 0-500 meter di atas permukaan laut, 2. temperatur optimum 23-30 derajat celcius. 3. kelembaban tinggi, 4. curah hujan sekitar 2000-2500 mm/tahun serta terbagi rata sepanjang tahun. Keadaan tanah yang dikehendaki oleh lada adalah sebagai berikut: gembur, cukup tersedia unsur hara dan drainasenya baik.
Lazimnya kita mengenal dua jenis lada, yakni lada putih dan lada hitam. Lada putih adalah buah lada yang baru dipetik dimasukkan kedalam karung dan direndam di dalam air yang mengalir. Sesudah direndam kemudian dibersihkan, lalu bijinya dipisahkan dari kulitnya dan tangkai, dengan cara diinjak-injak, kemudian diayak. Setelah dipisahkan kemudian biji lada direndam kembali kedalam air yang mengalir selama 1-2 hari sehingga biji menjadi putih bersih. Setelah bersih kemudian biji lada dijemur sampai kering kira-kira 3 hari.
Sedangkan lada hitam adalah buah lada yang saat dipetik sudah matang tapi kulitnya masih berwarna hijau, setelah itu langsung dijemur selama tiga hari tanpa direndam terlebih dahulu. Pada saat proses menjemur, buah lada dipisahkan dari tangkai-tangkainya, kemudian diayak sampai bersih.

Tidak ada komentar: