Senin, 13 Juni 2011

emansipasi pria

Dunia menghadapi era emansipasi yang aneh. Emansipasi pria, kata emansipasi pria mungkin baru saja terdengar kali ini. Bisa juga kata emansipasi pria telah tertutup oleh kata emansipasi wanita. Kenapa dapat tertutup oleh emansipasi wanita, mungkin dikarenakan emansipasi wanita yang lebih sering diangkat kepermukaan. Dan juga karena pada dahulunya wanita tidak mendapatkan hak dan kesempatan yang sama di dalam dunia pekerjaan.
Pada zaman sekarang ini banyak pekerjaan wanita yang dilakukan oleh pria. Di sini dapat dibuktikan, hampir semua penata rambut ternama, perancang busana terkenal, dokter kandungan, juru masak terkenal/koki/chef kebanyakan adalah pria. Dari semua pekerjaan di atas, yang dapat diterima dengan baik di masayarakat umum dan tanpa menganggap sebelah mata orang yang berkecimpung dipekerjaan itu, mungkin hanya sebagian kecil saja dan dapat di hitung dengan jari.
Profesi yang sudah umum dan dapat diterima oleh masyarakat banyak adalah koki/juru masak. koki pria mungkin sudah dapat diterima oleh masyarakat secara umum. Selain koki ada juga dokter kandungan, profesi tersebut juga sudah dapat diterima dimasyarakat umum dengan baik. Tetapi disamping koki dan dokter kandungan yang dilakoni oleh pria, di luar sana masih banyak profesi yang belum bisa diterima dengan baik oleh masyarakat pada umumnya. Rata-rata masyarakat umum di Indonesia masih menganggap remeh atau menganggap tidak wajar. Terkadang mereka juga memicingkan mata untuk mereka yang bekerja di dunia kaum wanita.
• Profesi penjahit pakaian.
profesi ini di masyarakat umum terdiri dari dua kalangan atau tempat. Penjahit yang bekerja dengan perancang busana, dan penjahit yang bekerja di pabrik. Untuk penjahit yang bekerja di pabrik mungkin sudah dapat diterima masyarakat pada umumnya. Tetapi penjahit yang bekerja di perancang busana, masih belum bisa diterima secara dengan baik. Karena mereka masih mempunyai anggapan miring dan memandang sebelah mata tentang orang yang bekerja di sana. Padahal pekerjaan yang dilakukan sama-sama menjahit, hanya perbedaan tempat bisa membuat beda pemikiran dan anggapan orang.
• profesi penata rambut.
pekerjaan ini hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya.profesi penata rambut juga di masyarakat umum juga dibagi menjadi dua kalangan atau tempat. Profesi penata rambut yang bekerja di salon dan profesi penata rambut yang bekerja di kedai pemangkas rambu. Keduanya pun terlihat jelas anggapan masyarakat. Mereka masih belum bisa menerima secara penuh profesi yang berada di salon, hanya sebagian masyarakat yang bisa menerima mereka. Itupun karena mereka menjadi konsumen salon. Kalau untuk yang berada di kedai pemangkas rambut, masyarakat dapat menerimanya dengan baik, dibanding dengan yang berada di salon.
• Profesi perancang busana.
Untuk profesi yang satu ini, masyarakat umum belum bisa menerima secara penuh keberadaannya. Karena pada profesi ini, kebanyakan dilakoni oleh kaum hawa. Dan pada zaman dahulu pekerjaan ini banyak dikerjakan oleh para wanita. Sehingga pemikiran masyarakat secara umum telah terbentuk oleh sejarah dan belum bisa menerima keberadaan mereka secara penuh. Walaupun para perancang pria ini bisa dikatakan memiliki karya yang tidak kalah bagus dengan perancang wanita.
Kalau kita bandingkan dengan emansipasi wanita. Kenapa pada emansipasi wanita memiliki anggapan yang lebih baik dari masyarakat daripada emansipasi pria. Padahal banyak dari para wanita yang melakoni pekerjaan pria yang lumayan berat dan rumit. Kalau dibandingkan tanpa melihat asal terbentuknya kata emansipasi wanita, seharusnya emasipasi pria memiliki anggapan yang sama baiknya dengan emansipasi wanita. Karena pekerjaan yang dilakoni oleh pria juga bukan pekerjaan yang mudah.
Tetapi, pada intinya yang membuat perbedaan anggapan tersebut adalah pemikiran-pemikiran masyarakat umum tersebut. Sekarang, biarlah mereka tetap berkarya pada bidangnya masing-masing. Dan pada waktu yang akan datang, pemikiran-pemikiran masyarakat umum akan berubah menjadi baik, seiring dengan perkembangan pola pemikiran dan zaman.

Tidak ada komentar: